Sabtu, 06 Desember 2014

Nafasku

Aku sudah melakukan segalanya...orang yang membuatku bernafas...hanya satu orang yang terukir di dalam hatiku...orang yang ada dalam air mataku....hanya satu orang yang tersembunyi di dalam hatiku...kaulah satu satunya...cinta yang membuatku bahagia...meski aku menutup mataku..aku hanya melihatmu...meski aku menutup mulutku...aku hanya memanggilmu...

My Prayer,Hatiku Juga Hatimu

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana....

Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu. Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati juataan gadis untuk membuat aku terpikat. Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu.

Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak. Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu

Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku. Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.

Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga…. MUNGKIN SALAH SEORANG LAKI-LAKI AKAN BERTANYA…” mengapa wanita begitu selektif memilih orang yang akan suami. ..” maka… wanita akan menjawab.. suami kami nanti kelak akan menjadi pemimpin kami… akan kami layani kebutuhannya….

akan kami tunggu kehadirannya… akan kami berikan jiwa kami…raga kami…. bagaimana mungkin kami lalai dalam memilih calon suami…meski hanya dalam rangka taaruf…?? suami kami nanti akan menjadi pembimbing agama kami…penjaga kami…pelindung kami… bagaimana mungkin kami akan gegabah dalam menentukan pilihan…meski hanya sebatas tukaran biodata..?? mentaati suami kami adalah salah satu jalan kami ke surga… ketaatan pada suami adalah lambang kesholihan kami…. bagaimana mungkin kami akan cepat memutuskan siapa pilihan kami meski hanya sebatas kata2

Aku merasa tak pantas mengatakan bahwa aku adalah wanita berbeda……… Tetapi aku ingin belajar…. aku juga ingin menjadi salah satu wanita khusus tersebut… Wanita yg diperuntukkan bagi lelaki yang baik…. Lelaki ahli syurga…. Meski seringkali jatuh, aku ingin mencoba untuk bangkit lagi, mencoba lagi…… Meski aku berkali2 gagal, namun aku ingin meraihnya… Aku ingin meraihnya

My Prayer,Jejak Langkah

Aku Ingin Berhenti Sejenak
Aku ingin berhenti sejenak… Saat semua puji itu terlampau… Hati ini resah … Jiwa terlena… Lupa bahwa diri ini sebenarnya ta pantas … Aku ingin berhenti sejenak… Saat kata yang terangkai dalam tulisan… Membuat cinta untukMu terburai berhamburan… Aku ingin berhenti sejenak… Saat perbuatan mulai tak tulus… Saat nurani mulai tak lurus...
Aku ingin berhenti sejenak… Merenung dalam diam ... Hanya ingin jujur dengan semua rasa yang terpendam… Aku ingin berhenti sejenak… Ingin membaca dan lebih memaknai lagi semua yang sudah aku tuliskan... Ingin melihat semua yang sudah aku lakukan... Aku ingin berhenti sejenak… Saat semua puji itu salah alamat… Ia mulai mengikis niat.. Aku ingin berhenti sejenak… Tak pungkiri makin lama, aku merasa makin tak mengenali diri... Aku tak ingin bertemu denganMu dalam keadaan yang seperti ini… Aku ingin berhenti sejenak… Meluruskan niat… Memberi diri ini nasehat… Agar aku bisa mengukir jejak indah, perjalananku ke akherat… Ya Allah… Aku datang dengan sekeping hati… Sekeping hati yang menjerit… Sekeping hati yang sakit... Ya Allah… Karena tak bersihnya niat… Aku menjadi hambaMu yang selalu punya cacat… Yaa aku selalu berpotensi untuk cacat karena aku bukan malaikat… Meski aku bukan malaikat, aku hamba yang berusaha untuk selalu taat… Ya Allah… Karena tak ada kata terlambat untuk bertaubat… Aku ingin berhenti sejenak… Meluruskan niat untuk taat… Ya Allah… Ampuni dosaku... Maaf untuk khilafku…