Membahas
Jepang itu tak ada habisnya. Entah kenapa aku lebih senang jika menulis sesuatu
tentang negara ‘Matahari Terbit’/ negeri ‘sakura’ ini daripada yang lain. Lebih
menarik bagiku. Yah, bukan berarti negara yang lain tidak menarik. Kali ini aku
akan membahas tentang musim di Jepang.
Jepang
adalah salah satu negara yang mempunyai empat musim.
Jangka waktu antara 4 musim tersebut, kurang lebih sekitar 3 bulan. Jarak yang lumayan singkat.
Jangka waktu antara 4 musim tersebut, kurang lebih sekitar 3 bulan. Jarak yang lumayan singkat.
4 musim
itu adalah:
1. Haru / Spring (春) : Musim Semi
2. Natsu / Summer (夏) : Musim Panas
3. Aki / Autumn (秋) : Musim Gugur
4. Fuyu / Winter (冬) : Musim Dingin
Setiap
musim mempunyai bagian
penting dalam kehidupan orang
Jepang.
1. Musim Semi (春) : Musim Semi dimulai sekitar bulan Maret, April dan bulan
Mei. dan orang Musim Semi ditandai dengan munculnya kuncup-kuncup bunga pohon
plum (梅, ume). Dan setelah bunga pohon plum
berakhir, muncul kuncup-kuncup bunga paling terkenal di Jepang, bunga Sakura (桜).
Pada permulaan musim semi udara masih
terasa dingin. Buah
plum, chery dan
azalea blossom mekar
dengan indahnya di seluruh Jepang. Bunga sakura mulai mekar
di Okinawa, dimana tempat ini sudah
lebih hangat. Udara di beberapa daerah sudah mencapai 12 hingga 20
derajat C. Kurang lebih dua bulan bunga sakura
berkembang sampai ke Hokkaido
Perpindahan bunga sakura
yang berangsur-angsur ini dikenal dengan nama sakura zensen. Musim
hujan (tsuyu / 露)
biasanya berlangsung selama 40 hari. Musim hujan adalah musim yang penting
untuk orang-orang yang bekerja dibidang pertanian. Pada musim semi terdapat
beberapa budaya atau festival Jepang meliputi :
a. Hinamatsuri (Girl's Festival, hari anak
perempuan) pada tanggal 3 Maret.
Hinamatsuri
Pada
pertengahan jaman Edo
(1603-1867), orang-orang membuat
boneka boneka, kemudian
ditata dengan menggunakan
alas dari karpet
berwarna merah, dengan beberapa tahapan. Boneka
tersebut berjumlah 50 buah dengan mengenakan pakaian
tradisional, yaitu Kaisar dan
Permaisuri yang disimpan pada tahapan paling atas dengan dilatarbelakangi
sketsel dari kertas mas.
Kemudian pada tahapan
kedua berjejer 3(tiga)
orang wanita penunggu.
Pada tahapan ketiga berjejer lima
orang pemain musik,
lalu 2 (dua)
orang pengacara dan
3 (tiga) orang pengawal. Selain
itu dihiasi juga dengan 2 (dua) lentera bon odori, pohon sakura mini dan pohon
jeruk dan pohon jeruk kemudian peralatanyang disebut Hishimochi, shirozake dan
hina arare. Pada tahap terakhir ada peralatan rumah tangga, roda serta
perangkat mas kawin.
b.
Tanggal 3 Maret
juga disebut Mimi
no hi, artinya
hari untuk memikirkan kesehatan telinga. Disebut Mimi
no hi karena angka
tiga bentuknya seperti telinga atau mimi, dan angka tiga pun dibaca mi.
Bulan Maret merupakan bulan berakhirnya sekolah dan tutup tahun anggaran.
c.
Pada tanggal 21 Maret disebut Shunbun no hi yaitu hari dimana
siang dan malam sama panjangnya. Pada
bulan April udara
sudah semakin hangat,
walaupun di daerah
Hokkaido dan Tohoku
masih ada sisa-sisa
salju. Di daerah
utara yaitu daerah
Kanto, bunga sakura
sudah mulai berkembang.
d. Pada tanggal 1 April di seluruh Jepang
adalah hari untuk mulai lagi beraktifitas. Para pelajar memasuki tahun ajaran
baru, dan para karyawan mulai bekerja
pada tahun anggaran baru.
e.
Pada tanggal 29 April disebut Midori no hi dan pada hari tersebut
merupakan libur nasional.
f. Hanami, menyambut mekarnya bunga
sakura. Pada
bulan April ada
yang disebut o
hanami.
O-hanami
adalah tradisi musim
semi untuk melihat bunga
sakura. Bunga sakura
mulai berkembang dari
daerah yang hangat
yaitu dari Okinawa, kemudian
Kyushu, Shikoku dan Honshu. Sedangkan di Hokkaido mulai berkembang pada awal
bulan Mei. Apabila bunga sakura berkembang orang-orang membawa o-bento, dan
osake tempat sakura
berkembang. Di bawah
pohon sakura banyak
orang-orang yang makan, minum,
jalan-jalan, menari-nari dan
bernyanyi bersuka ria.
Kurang lebih satu minggu
bunga sakura berkembang.
Secara umum, bunga sakura akan mulai bermekaran secara
bertahap. Mekarnya bunga dimulai dari daerah selatan yang berudara lebih
hangat, yaitu di pulau Okinawa. Selanjutnya, mekarnya bunga sakura akan
merambat ke bagian utara yang berakhir di Hokkaido.
Lokasi perayaan Hanami :
Oleh karena hanami hanya satu kali setahun diselenggarakan,
rasanya memang sayang untuk dilewatkan. Lalu, tempat mana saja yang biasa
digunakan untuk merayakan hanami?
Jawabnya adalah Osaka Castle. Osaka Castle terletak di kota
Osaka. Tempat ini termasuk salah satu tempat favorit untuk ber-hanami. Puri ini
dikelilingi taman yang penuh dengan pohon cherry, plum, dan sakura yang
berbunga indah saat musim semi.
Tak hanya di Osaka, tempat lain yang bisa digunakan untuk
melihat bunga sakura beramai-ramai adalah sebagai berikut :
Tokyo:
Taman Ueno (Taito-ku), Taman Inogashira (kota Musashino), Taman Koganei (kota
Koganei), Taman Shinjuku-gyoen (Shinjuku-ku), Taman Sumida (Sumida-ku).
Prefektur Gifu: Kamagatani (kota Ikeda), Taman Usuzumi/Neodani (kota
Motosu), Pinggir Sungai Shinsakai (kota Kakamigahara).
Prefektur Hyogo: Taman Akashi (kota Akashi), Taman Shukugawa (Nishinomiya),
Taman Istana Himeji (kota Himeji).
Prefektur Nara: Pegunungan Yoshino (kota Yoshino), Taman Kooriyamajoshi
(Yamato Kooriyama), Taman Nara (kota Nara).
g.
Kenpo Kinenbi (Hari memperingati UUD). Pada bulan Mei udara terasa segar, dan
bulan ini disebut Satsukibare yang artinya hari yang cerah pada bulan Mei.
Pada bulan ini yang merupakan libur nasional yaitu pada tanggal 3 Mei
2. Musim Panas (夏) : Musim Panas ditandai dengan pohon-pohon hijau dan nyanyian
ribut serangga yang bernama ‘Semi’. Musim panas terjadi
pada bulan Juni,
Juli dan bulan
Agustus. Namun untuk
daerah Hokkaido masih hangat suhunya antara 18 hingga 22 derajat Celcius.
Pada pertengahan bulan Juli, matahari musim panas mulai turun, temperatur naik
sampai 30 derajat. Lamanya musim panas berubah-ubah dari satu tempat ke tempat
lain : Di Kyushu kirakira dua bulan, Tokyo
kira-kira 45 hari, Kyoto 68
hari . Temperatur musim panas yang sangat tinggi di Jepang membuat
ketidaknyamanan hidup dari hari ke hari. Akibatnya orang-orang pergi ke tempat-tempat
yang lebih dingin,
seperti Hokkaido dan
dataran tinggi lainnya
untuk menghindari panas.
Musim panas
merupakan musim libur terpanjang sepanjang tahun. Musim hujan pada bulan Juni
disebut tsuyu (梅雨), karena bulan Juni merupakan bulan yang
sangat tinggi curah hujannya.
Pada tanggal 24
Juni disebut Geshi yaitu dimana siang hari lebih panjang dari
pada malam hari. Pada bulan
ini para karyawan
dan pegawai pemerintah
mendapat bonus tengah
tahun. Pemberian bonus kepada karyawan dan pegawai pemerintah
berlangsung 2 pekan. Pada Musim panas
mulai terasa panas.,
sehingga pakaian seragam
para karyawan diganti dengan pakaian musim panas. Begitu
juga anak-anak sekolah mulai melepaskan jas seragamnya dan hanya
memakai kemeja putih
Pada bulan ini
para karyawan dan
pegawai pemerintah mendapat bonus
tengah tahun sebesar 5 kali gajih bulanan. Biasanya dalam satu tahun diberikan
bonus 2 kali.
Sekolah di
Jepang memberi libur Musim Panas sekitar sebulan. Salah satu aktivitas yang
disukai kaum muda Jepang di Musim Panas adalah bermain ke pantai dan ke laut.
Meski di tiap musim juga diadakan festival, Musim Panas adalah musim dengan
jumlah festival terbanyak dan tersemarak.
Salah
satunya adalah festival Obon.
Bulan Agustus
disebut juga bulan Obon.
Obon adalah bulan
perayaan bagi umat
Budha setiap tanggal 13 ~ 15 Agustus.
Festival Bon
adalah sebuah event Budhis yang diadakan
pada tanggal 13-15 Juli atau dalam bulan
Agustus (tergantung daerah).
Festival ini dipersembahkan bagi
arwah para leluhur.
Acara
menari bersama yang disebut Bon Odori (盆踊り, tari
Obon) dilangsungkan sebagai penutup perayaan Obon. Pada umumnya, Bon Odori
ditarikan bersama-sama tanpa mengenal jenis kelamin dan usia di lingkungan kuil
agama Buddha atau Shinto. Konon gerakan dalam Bon Odori meniru arwah leluhur
yang menari gembira setelah lepas dari hukuman kejam di neraka.
Bon
Odori merupakan puncak dari semua festival musim panas / matsuri yang diadakan
di Jepang. Pelaksanaan Bon Odori memilih saat terang bulan yang kebetulan
terjadi pada tanggal 15 Juli atau 16 Juli menurut kalender Tempo. Bon Odori
diselenggarakan pada tanggal 16 Juli karena pada malam itu bulan sedang
terang-terangnya dan orang bisa menari sampai larut malam.
Belakangan
ini, Bon Odori tidak hanya diselenggarakan di lingkungan kuil shinto. Penyelenggara
Bon Odori sering tidak ada hubungan sama sekali dengan organisasi keagamaan.
Bon Odori sering dilangsungkan di tanah lapang, di depan stasiun kereta api
atau di ruang-ruang terbuka tempat orang banyak berkumpul.
Di
tengah-tengah ruang terbuka, penyelenggara mendirikan panggung yang
disebut yagura untuk penyanyi dan pemain musik yang mengiringi
Bon Odori. Penyelenggara juga sering mengundang pasar malam untuk
menciptakan keramaian agar penduduk yang tinggal di sekitarnya mau datang. Bon
Odori juga sering digunakan sebagai sarana reuni dengan orang-orang sekampung
halaman yang pergi merantau dan pulang ke kampung untuk merayakan Obon.
Dipercaya bahwa pada hari-hari ini arwah mereka akan
pulang ke rumah. Untuk itu mereka akan memasang penerangan dan api selamat
datang di pintu depan rumah untuk mengarahkan arwaharwah tersebut ke rumah,
memasang lentera di dalam, membersihkan altar rumah, menyediakan sajian dan
berdoa bagi ketenangan
arwah para leluhur.
Pada akhir Festival, sekali lagi orang-orang akan memasang penerangan di pintu depan rumah sebagai pengantar
arwah leluhur keluar
dari rumah dan
mengapungkan sesajen di
sungai atau laut untuk menemani
mereka pulang ke alam sana.
Acara Obon di berbagai daerah :
a. Prefektur
Iwate
Funekko Nagashi (Morioka dan kota Tōno)
b. Prefektur
Akita
3 Bon Dori terbesar : Kemanai Bon
Dori di kota Kazuno (21-23 Agustus), Hitoichi Bon Dori di kota Hachirōgata
(18-20 Agustus), Nishimonai Bon Dori di kota Ugō (16-18 Agustus)
c. Prefektur
Fukushima
Bon Dori yang di laksanakan di kota Miharu mempunyai
panggung (Yagura) untuk penyanyi dan pemusik yang unik.
Daerah Kanto :
a. Prefektur
Tochigi
Hyakuhatō Nagashi di kota Tochigi
b. Tokyo
Tsukuda no Bon Dori
Daerah Tokai :
a. Prefektur
Gifu. Gujō Odori di kota Gujō.
Daerah Kansai :
a. Prefektur
Kyoto (Gozan no Oku Prefektur Nara di kota Kyoko).
b. Prefektur
Nara. Nara Daimonji Okuribi di kota Nara.
Daerah Chugoku :
a. Prefektur
Hiroshima.
Lampion Bontōrō di daerah Aki.
Daerah Shikoku:
a. Prefektur
Tokushima
Awa Odori di kota Tokushima.
Daerah Kyushu :
a. Prefektur
Nagasaki
Chankoko Odori di kota Gotō. Shōrōnagashi
di beberapa tempat. Kembang api yang dinyalakan sejak siang hari di makam.
b. Prefektur
Okinawa
Eisa di berbagai tempat
Angama di kota Ishigaki.
3.
Musim Gugur
(秋)
Ditandai dengan mulai rontoknya
dedaunan di pohon-pohon, dan berakhirnya hari panas dan lembab. Berawal sekitar
bulan September. Musim ini terkenal dengan daun yang berubah warna jadi kuning,
merah, oranye, dan disebut Momiji (紅葉). Para binatang liar seperti beruang, mengumpulkan
persediaan makanan untuk ditimbun selama mereka tidur jangka lama di Musim
Dingin.
Setelah masa
liburan panjang berakhir,
maka kini anak-anak
sekolah mulai memasuki semester genap. Pada saat-saat ini
biasanya aktifitas yang dilakukan paling popular yaitu pekan olah raga
atau festival kampus.
Pekan olah raga
atau Undokai tidak
merupakan kegiatan olah raga sesungguhnya, akan tetapi hanya
merupakan kegiatan olah raga ringan yang dilakukan di lingkungan sekolah
masingh-masing. Tarik tambang,
lomba lari, dan
lain-lain merupakan kegiatan yang
paling sering ditampilkan.
Bukan lingkungan sekolah
saja yang menyaksikan, akan tetapi
para orang tua
muridpun diundang ikut
memeriahkannya. Disepanjang lapangan dipasang tenda
yang diberi hiasan-hiasan
sederhana, dan para undangan menggelar alas duduk dengan masing-masing membawa
makanan serta minuman.
Bulan September merupakan bulan yang
paling banyak angin topannya. Pada bulan itu banyak pohon
tumbang, dan banjir.
Hingga pertengahan
September, pengaruh tekanan
udara yang tinggi
dari Pasifik sisa musim panas terasa luar biasa. Namun
setelah masa itu berlalu barulah pada pagi hari berikutnya suhu terasa
turun, dan suasana
musim gugur yang
sebenarnya makin terasa.
Serangga mulai keluar berbunyi
bersahut-sahutan.
Bulan purnama
pada bulan September
merupakan bulan purnama
yang paling indah sepanjang tahun.
Orang Jepang menamakannya
sebagai bulan yang
paling indah pada pertengahan musim gugur atau Chushu no
Meigetsu. Pada malam bulan purnama tersebut orang Jepang merayakan
pesta melihat bulan
atau O-Tsukimi. Namun
kini sudah jarang
dilakukan terutama di kota-kota
besar yang karena sudah padat oleh gedung-gedung tinggi, hingga bulan purnamanya
sudah tidak mudah dinikmati.
Beberapa di antaranya terdapat hari
khusus Jepang pada musim gugur :
a. Hari libur nasional pada bulan
September yakni tanggal 15 dan 23. Tanggal 15 September adalah hari
untuk berterimakasih pada
orang yang sudah
tua atau Keiro
Nohi. Keiro Nohi dimasukkan ke
dalam kalender sebagai
hari libur nasional
sejak tahun 1966 mengingat
makin banyaknya orang-orang
yang berusia lanjutPada
hari tersebut orang-orang
pergi berkunjung kepada
orang tua, kakek,
nenek atau pada orang-orang
yang dianggap sudah
tua sebagai rasa
hormat pada mereka.
b. Tanggal 23 September
diperingati sebagai Shumbun
Nohi. Pada hari
ini biasanya dilakukan
acara mengunjungi makam orang tua atau O-Hakamairi. Memasuki bulan
Oktober daun pepohonan didaerah utara sudah mulai berwarna merah, dan didaereh
selatanpun mulai berubah
warna secara berangsur-angsur. Dan
suasana sudah menunjukan mulainya
terasa dingin musim
gugur. Bulan Oktober
adalah bulan yang
penuh dengan perayaan-perayaan.
c. Dimulai pada tanggal 1 Oktober
sebagai hari ganti pakaian. Koromogae, yakni mengganti pakaian kerja atau
seragam sekolah dari pakaian musim panas ke pakaian musim dingin. Bulan Oktober
juga merupakan musim
pernikahan. Menurut kepercayaan
Shinto, minggu terbaik untuk
melangsungkan pernikahan yakni
pada minggu Taian
menurut kalender Shinto.
Bagi orang-orang Jepang upacara pernikahan biasanya dilakukan di hotel,
gedung pertemuan, kuil atau gereja. Prosentase yang
melakukan upacara pernikahan
ritual dengan cara
Shinto menduduki tempat tertinggi
yaitu 65%. Upacara ritual dengan cara Budha 5-6% dan Kristen 25%.
Namun
cara-cara pernikahan tidak dikaitkan dengan agama. Resepsi pernikahan sekarang lebih memperlihatkan gengsi,
penuh dengan dekorasi,
bunga serta musik
dan kemewahan lainnya. Baik
pengantin wanita maupun pria berganti pakaian satu sampai dua kali yang disebut
O-Ironaoshi. Pakaian tidak
memakai baju-baju tradisonal,
tetapi lebih menekankan
pada kemoderenan. Biaya rata-rata untuk suatu perkawinan dari mulai
tukar cincin sampai bulan madu mencapai 7.562.000 yen.
Pada
bulan Oktober cuaca paling menyenangkan, tidak dingin dan juga tida hujan.
Udara cerah musim gugur
(Akibare) yang segar
berlangsung pada bulan
ini. Biasanya keluargakeluarga Jepang pergi ke kebun
buah-buahan (Kajuen) untuk memetik buah apel (Ringgogari), memetik buah
pir (Momogari), memetik
jeruk (Mikangari), dan
sebagainya sambil makanmakan. Anak-anak TK atau SD pergi ke
kebun merabut ubi jalar (Imogari) atau mengambil buah berangan (Kuri Hiroe). Memasuki
bulan November mulai terasa dingin. Di daerah-daerah seluruh Jepang mulai tampak
daun-daun berwarna merah dan kuning. Pada saat ini terlihat pemandangan sangat
indah. Pepohonan berwarna-warni, pohon favorit yang paling indah untuk dilihat
yakni Momiji.
d. Hari libur nasional jatuh pada 3
November dan 23 November. Tanggal November adalah Hari Penghargaan Budaya atau
Bunka Nohi, penghargaan diberikan kepada mereka yang berjasa dalam bidang seni
dan ilmu pengetahuan berupa bintang jasa kebudayaan dalam suatu upacara di
istana Kaisar. Pada
hari ini diselenggarakan pameran
seni, pagelaran musik
serta budaya dan festival
seni di kampus-kampus. Sedangkan
pada tanggal 23
November merupakan Hari Terimakasih Kepada Karyawan atau
Rodokansha Nohi.
Di
berbagai daerah anak-anak perempuan usia 7 tahun, anak laki-laki berusia 5
tahun serta anak anak wanita 3 tahun (dibeberapa daerah juga anak laki-laki)
dibawa oleh orang tuanya mengunjungi
kuil-kuil dengan berpakaian
adat, untuk mengucapkan
terima kasih dan
berdoa bagi kebahagiaan serta kesehatan di dalam masa pertumbuhannya,
anak usia 5 tahun dikenakan Hakama
(rok seperti celana)
yang dipakai wanita
dewasa, serta anak
7 tahun mengenakan Kimono lengkap dengan Obi (ikat
pinggang untuk Kimono). Perayaan ini disebut Shichigosan. Pada bulan
ini banyak dijual
Chitose Ame (permen
1000 tahun) di
toko-toko sebagai ungkapan sukur
atas tumbuhnya anak-anak
serta harapan agar
panjang umur. Warna
permen putih dan merah
bentuknya panjang dan
dibungkus dengan lukisan
yang melambangkan kebahagiaan dan
panjang umur, anak-anak dibawa oleh orang tua ke restoran atau makan-makan di
rumah.
4. Musim Dingin (冬)
Ditandai
dengan turunnya butir2 salju pertama di awal Desember. Di jaman dulu, Musim
Dingin ini adalah musim yang paling berat, dan mungkin paling banyak menelan
korban jiwa karena ganasnya cobaan alam dengan hawa dingin dan badai salju. Di
beberapa daerah seperti Hokkaido di utara, suhu udara bisa mencapai minus 20
derajat Celcius. Di musim dingin, orang2 Jepang banyak yang maen ski dan
snowboard, juga es skating. Juga Onsen (hot spring, mandi kum2 air panas),
terasa paling nyaman di musim ini, apalagi kum2 di luar waktu salju turun, bener2
terasa di surga.
Sekian
sekilas tentang 4 musim di Jepang, yang bagi kita orang Indonesia terasa unik.
Jadi untuk bisa menikmati Jepang, kita harus mengunjungi tempat yang sama 4
kali dalam setahun nee... :)
Sekian tulisanku, kalau ada tambahan, tambahin saja sendiri....
![]() | ||
Arigatoo...
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar